A. Profil Perusahaan dan Latar Belakang
Nama Perusahaan: PT Unilever Indonesia Tbk
Sektor Industri: Manufaktur (Fast Moving Consumer Goods/FMCG)
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produk konsumen sehari-hari, seperti makanan dan minuman, produk perawatan rumah tangga, serta perawatan tubuh dan personal care. Beberapa merek yang dikenal luas antara lain Lifebuoy, Sunsilk, Rinso, dan Bango. Perusahaan ini beroperasi di Indonesia sebagai bagian dari Unilever global.
Motivasi utama Unilever Indonesia dalam mengadopsi Produksi Berkelanjutan didorong oleh beberapa faktor, yaitu komitmen global Unilever Sustainable Living Plan (USLP), tekanan konsumen terhadap produk ramah lingkungan, upaya menjaga citra merek, serta kebutuhan jangka panjang untuk efisiensi sumber daya dan keberlanjutan bisnis.
B. Strategi Keberlanjutan yang Digunakan
Unilever Indonesia menerapkan berbagai strategi keberlanjutan, dua di antaranya yang paling menonjol adalah:
Penerapan Ekonomi Sirkular dan Pengurangan Limbah
Unilever berkomitmen untuk mengurangi limbah plastik melalui pengurangan kemasan, penggunaan plastik daur ulang, serta program pengumpulan dan daur ulang kemasan pasca-konsumsi. Strategi ini sejalan dengan konsep Sustainable Consumption and Production (SCP) karena mendorong pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan efisiensi penggunaan material.Efisiensi Energi dan Transisi Energi Terbarukan
Dalam proses produksinya, Unilever Indonesia berupaya meningkatkan efisiensi energi dan menggunakan sumber energi yang lebih bersih. Langkah ini mendukung SCP dengan mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi sekaligus menekan konsumsi sumber daya tak terbarukan.
C. Indikator Keberlanjutan (Triple Bottom Line)
1. Indikator Lingkungan (Planet)
Unilever Indonesia melaporkan berbagai upaya pengurangan dampak lingkungan, seperti penurunan intensitas emisi karbon dari proses produksi, efisiensi penggunaan air, serta pengelolaan limbah pabrik dengan prinsip zero waste to landfill. Upaya ini menunjukkan peningkatan efisiensi sumber daya dan pengurangan tekanan terhadap lingkungan.
2. Indikator Ekonomi (Profit)
Strategi keberlanjutan berdampak positif pada kinerja ekonomi perusahaan, antara lain melalui penghematan biaya operasional dari efisiensi energi dan air, serta peningkatan daya saing produk ramah lingkungan. Produk dengan klaim keberlanjutan juga memperkuat loyalitas konsumen dan nilai merek dalam jangka panjang.
3. Indikator Sosial (People)
Pada aspek sosial, Unilever Indonesia menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), program pelatihan karyawan, serta kebijakan fair wage. Selain itu, perusahaan aktif dalam program pemberdayaan masyarakat dan petani lokal sebagai bagian dari rantai pasok berkelanjutan.
D. Dampak dan Evaluasi Hasil
Dampak Positif:
Implementasi Produksi Berkelanjutan oleh Unilever Indonesia memberikan dampak positif berupa pengurangan limbah dan emisi, peningkatan efisiensi sumber daya, serta kontribusi terhadap kesejahteraan pekerja dan masyarakat sekitar.
Tantangan:
Tantangan terbesar yang dihadapi adalah pengelolaan limbah plastik pasca-konsumsi yang sangat bergantung pada perilaku konsumen dan infrastruktur daur ulang di Indonesia.
Evaluasi:
Secara keseluruhan, strategi keberlanjutan Unilever Indonesia dapat dinilai cukup efektif dan konsisten dengan prinsip Sustainable Consumption and Production. Namun, untuk mencapai keberlanjutan yang sejati, perusahaan perlu terus meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat agar dampak positif yang dihasilkan dapat berskala lebih luas dan berjangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar