Laporan Observasi
Perilaku Konsumsi Tidak Berkelanjutan di Kantin Kampus
1. Lokasi dan Waktu Observasi
-
Lokasi: Kantin Kampus
-
Waktu Observasi: Jam makan siang (± pukul 11.30–12.30)
-
Durasi: ± 45 menit
Observasi dilakukan pada waktu puncak aktivitas, di mana sebagian besar mahasiswa dan staf kampus melakukan pembelian makanan dan minuman.
2. Hasil Pengamatan Perilaku Konsumsi Tidak Berkelanjutan
| No. | Perilaku Konsumsi Tidak Berkelanjutan (Deskripsi Singkat) | Frekuensi / Tingkat Kejadian | Dampak Negatif Utama |
|---|---|---|---|
| 1 | Membeli air mineral botol plastik sekali pakai lalu langsung dibuang setelah diminum | Sangat sering | Penumpukan sampah plastik sekali pakai |
| 2 | Makanan take-away menggunakan styrofoam atau plastik tanpa opsi wadah ramah lingkungan | Sangat sering | Sampah non-daur ulang dan pencemaran lingkungan |
| 3 | Penggunaan sedotan plastik untuk minuman dingin meskipun tidak diperlukan | Sering | Penambahan limbah plastik kecil namun masif |
| 4 | Sisa makanan tidak dihabiskan dan dibuang ke tempat sampah | Sering | Pemborosan makanan dan emisi dari limbah organik |
| 5 | Tidak adanya pemilahan sampah (organik dan anorganik tercampur) | Sangat sering | Menurunnya potensi daur ulang dan pengolahan limbah |
3. Analisis Penyebab Perilaku yang Paling Sering Terjadi
Tiga perilaku yang paling sering ditemukan adalah penggunaan botol plastik sekali pakai, kemasan makanan tidak ramah lingkungan, dan tidak adanya pemilahan sampah. Beberapa penyebab utamanya antara lain:
-
Faktor kenyamanan dan kepraktisan
Konsumen cenderung memilih opsi paling mudah dan cepat, seperti membeli minuman kemasan dibanding membawa botol minum sendiri. -
Kurangnya fasilitas alternatif
Tidak tersedia air minum isi ulang, wadah ramah lingkungan, atau tempat sampah terpilah yang memadai di area kantin. -
Kebiasaan dan rendahnya kesadaran lingkungan
Konsumen belum terbiasa menerapkan perilaku konsumsi berkelanjutan dan belum memahami dampak jangka panjang dari sampah yang dihasilkan.
4. Saran Solusi Praktis
Untuk mengurangi praktik konsumsi tidak berkelanjutan di kantin kampus, berikut tiga rekomendasi solusi yang dapat diterapkan:
-
Penyediaan fasilitas ramah lingkungan
Pengelola kantin dapat menyediakan galon air minum isi ulang dan tempat sampah terpilah (organik dan anorganik). -
Insentif bagi konsumen berkelanjutan
Memberikan potongan harga bagi mahasiswa yang membawa botol minum atau wadah makanan sendiri. -
Edukasi dan kampanye lingkungan
Memasang poster atau media edukasi singkat di area kantin tentang dampak sampah plastik dan pentingnya konsumsi berkelanjutan.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil observasi, praktik konsumsi tidak berkelanjutan masih sering terjadi di kantin kampus. Namun, melalui penyediaan fasilitas yang mendukung, perubahan kebijakan pengelola, dan peningkatan kesadaran konsumen, perilaku konsumsi yang lebih berkelanjutan dapat mulai diterapkan secara bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar